Strategi Dalam Menghadapi Varian MU 3’T Tetap Di Terapkan 

Jakarta,SinergiNKRI.Com –Ini  baru mengenai virus corona varian Mu. Varian baru ini disebut tujuh kali lebih kuat dalam mengatasi antibodi tubuh yang dihasilkan dari vaksinasi. Hal tersebut diungkapkan oleh Epidemiolog Griffith Universty Dicky Budiman.

Dalam menghadapinya, strategi 3T (tracing, testing, treatment), vaksinasi dan pembatasan aktivitas harus dilakukan secara serius.

“Apapun variannya, jangan sampai kita melupakan bahwa kita harus merespons pandemi ini terus menerus dengan sangat serius,” kata Dicky Budiman

Dia menjelaskan, varian Mu tujuh kali lebih resisten terhadap antibodi yang dihasilkan vaksinasi. Sedangkan varian delta, kekuatannya 2,6 kali mengatasi resistensi antibodi dari vaksinasi.

Lebih kuat dari varian delta, adalah varian beta yang memiliki kekuatan hingga enam kali mengatasi antibodi yang dihasilkan vaksinasi.
Memang sampai saat ini  belum terkonfirmasi adanya kasus varian Mu di Indonesia. Namun, menurut Dicky Budiman, masuknya varian Mu ke Indonesia hanya soal waktu

“Saya sering sampaikan bahwa keberadaan atau masuknya varian baru di Indonesia itu perkara waktu,” kata Dicky.

Apalagi situasi dan kondisi di Indonesia sangat kompleks. Secara geografis Indonesia merupakan negara yang sangat luas, dengan banyak pintu masuk baik melalui darat, laut, maupun udara.
Namun, ditegaskan Dicky, langkah terpenting ialah bagaimana respons terhadap apapun varian yang masuk
Karena itu, menurut Dicky, tidak perlu kaget lagi jika suatu saat virus corona varian baru seperti Mu, varian Lamda atau varian C12, ternyata telah masuk ke Indonesia.
Baca Juga  SKK Migas – Medco E&P dan Odira Energy Lakukan Perjanjian Kerjasama Pelayanan Kesehatan Dengan RSUD Siti Fatimah Sumsel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error

Enjoy this blog? Please spread the word :)