Palembang, sinerginkri.com – Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Sumatera Selatan (Sumsel) Efran mengatakan wartawan sejati adalah orang yang peduli dengan hari besarnya yaitu hari pers nasional.
Hal tersebut diungkapkan Efran pada peringatan hari pers nasional (HPN) ke – 78 tahun di Sekretariat Pengurus Wilayah IWO Sumatera Selatan, Bukit, Ilir Barat I, Palembang, Jum’at (09/02).
Menurut Efran, ada dua makna yang terkandung dalam peringatan hari pers nasional yaitu peringatan yang bersifat kedalam dan perayaan yang dikandung.
“Pertama bermakna peringatan yang bersifat kedalam, dalam rangka evaluasi, intropeksi untuk sadar akan keberadaan jati dirinya sebagai referensi untuk kedepan yang lebih baik. Kedua bermakna perayaan yang dikandung, bermaksud sebagai suatu pengamatan bahwa hari itu adalah hari jadinya sebagai sejarah tanggal keberadaanya,” kata Efran.
Dalam kesempatan itu, Efran menceritakan tentang sejarah peradaban pers Indonesia yang dimulai sejak zaman kolonial Belanda.
Mimpi rakyat Indonesia menerbitkan surat kabar, kata Efran, sudah ada sejak kekuasaan Hindia Belanda pada abab 17 namun terhalang oleh Perusahaan Hindia Timur Belanda, Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) saat itu. Baru setelah Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron van Imhoff menjabat, terbitlah surat kabar “Bataviasche Nouvelles en Politique Raisonnementen” yang artinya “Berita dan Penalaran Politik Batavia” pada 7 Agustus 1744.