Daerah  

Pesantren Tebuireng Tayangkan Film Web Series selama Ramadhan

Jombang,SinergiNKRI – Pesantren Tebu Ireng  sebagai lembaga pendidikan tertua di Indonesia terus mengalami berbagai kemajuan dengan melakukan inovasi-inovasi. Demikian itu dilakukan agar para santri lebih kreatif dan berwawasan luas.
Seperti halnya Pesantren Tebuireng Kabupaten Jombang yang didirikan oleh Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari memiliki sebuah gebrakan baru dengan didirikannya Rumah Produksi Tebuireng, sebuah wadah untuk mengembangkan bakat para santri di bidang perfilman.   Setelah beberapa kali, Rumah Produksi Tebuireng membuat berbagai film, di antaranya Jejak Langkah Dua Ulama, Binar, Sakinah, dan lainnya. Kali ini, Rumah Produksi Tebuireng bekerja sama dengan Indihome dan Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng (LSPT) akan merilis film web series atau serial web pada bulan Ramadhan berjudul ‘Ujian Hidup’, dan ini merupakan film perdana dengan format web series.
Film tersebut dibuat dalam rangka meramaikan dunia perfilman dengan konten-konten keislaman, terkhusus pada bulan Ramadhan. Film ini nanti akan ditayangkan di Channel Youtube Rumah Produksi Tebuireng secara gratis.   “Pembuatan film ini bermula dari inisiatif untuk memberikan tayangan bulan Ramadhan yang lebih menghibur kepada masyarakat. Film ini juga ingin menunjukkan bahwa santri tidak hanya pandai mengaji dan membaca kitab kuning, namun juga mampu mengikuti perkembangan zaman,” ungkap Sutradara Film ‘Ujian Hidup’, Shidqi Mudzakir.
Menariknya seluruh aktor dan kerabat kerja yang terlibat dalam web series bergenre komedi religi ini adalah santri Tebuireng. Termasuk yang menyutradarai film tersebut juga seorang santri Tebuireng.
Shidqi berharap penonton bisa mengambil hikmah dari film tersebut, dan pesantren lain bisa mengikutinya.    “Kami berharap, penonton bisa mengambil pelajaran dari film ini karena kami menuangkan pesan baik langsung maupun tidak langsung. Selain itu, agar masyarakat bisa terhibur di bulan Ramadan tidak dengan tayangan yang negatif. Dibuatnya film ini ada harapan agar pesantren lain ikut terpacu untuk membuat konten serupa bahkan lebih menarik, agar ilmu agama semakin tersebar,” harapnya.
(Rachmat)

Baca Juga  Perahu kayu itu tak kuat menahan terjangan angin yang cukup kencang sehingga terbalik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error

Enjoy this blog? Please spread the word :)