Sejarah Penyebaran Islam Di Jakarta Menurut Budayawan Betawi

karawang,SinergiNKRI – Sejarah Islam masuk Betawi atau Jakarta dan sekitarnya sudah terjadi jauh lebih awal. Bahkan, lebih dari 100 tahun sebelum kedatangan bala tentara Falatehan, yang mengusir orang Barat (Portugis) di Teluk Jakarta (sekitar Pasar Ikan).

Tepatnya pada tahun 1412, yang digerakkan oleh Syekh Quro, seorang ulama dari Campa (Kamboja). Pada tahun tersebut, ia telah membangun sebuah pesantren di Tanjung Puro, Karawang.

penyebaran Islam di Jakarta, menurut budayawan Betawi , Ridwan Saidi, ini bisa dirunut dari berdirinya pesantren Quro di Karawang pada tahun 1418. Syekh Quro, atau Syekh Hasanuddin, berasal dari Kamboja.

Mula-mula maksud kedatangannya ke Jawa untuk berdakwah di Jawa Timur, namun ketika singgah di pelabuhan Karawang, Syekh Quro urung meneruskan perjalanannya ke timur. Ia menikah dengan seorang gadis Karawang dan membangun pesantren di Quro.

Baca Juga  Pelaku UMKM di OKU Timur baru 0,3 persenTersentuh Bantuan Pemkab

Makam Syekh Quro di Karawang sampai kini masih banyak diziarahi orang. Di kemudian hari, seorang santri pesantren itu, yakni Nyai Subang Larang, dipersunting Prabu Siliwangi. Dari perkawinan ini lahirlah Raden Kian Santang yang kelak menjadi penyebar Islam. Banyak warga Betawi yang menjadi pengikutnya,” ujar Ridwan.q

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error

Enjoy this blog? Please spread the word :)