SINERGINKRI – Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) menyoroti rencana pemerintah untuk mengganti Kurikulum Merdeka menjadi kurikulum Berdampak. Pergantian ini dianggap terlalu cepat dan tidak dilandasi dengan hasil evaluasi mendalam terhadap kurikulum sebelumnya.
Hal itu disampaikan KMHDI saat peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2025. Ketua Umum PP KMHDI Wayan Darmawan mengatakan bahwa perubahan kebijakan kurikulum yang terjadi dalam waktu singkat telah menimbulkan kebingungan di kalangan pendidik, siswa, dan orang tua.
Menurutnya, setiap pergantian kurikulum seharusnya didasari pada evaluasi yang matang dan waktu transisi yang cukup, bukan hanya karena perubahan kepemimpinan atau tren kebijakan.
“Kami menyoroti gonta-ganti kurikulum ini karena dampaknya nyata di lapangan. Guru dipaksa beradaptasi cepat tanpa pelatihan yang memadai, siswa kehilangan konsistensi dalam proses belajar, dan orang tua tidak lagi paham arah pendidikan anaknya,” ujar Darmawan, Jumat (2/5/2025).