“Intinya Pemerintah Kabupaten Bekasi bersama Forkopimda mendukung adanya kolaborasi dalam penanganan kekerasan yang terjadi pada perempuan dan anak,” ungkapnya.
Karena itu dalam menekan angka kasus serupa, Pemkab Bekasi bersama lintas sektor akan menggelar program konkret dengan sasaran intinya para pelajar dan kaum perempuan.
“Jadi kolaborasi ini melibatkan semua unsur khususnya dinas-dinas terkaitnya ya, ada Disdik ada DP3A, Kesbangpol dan lainnya,” tuturnya.
Secara konkret pendidikan untuk menekan angka kekerasan secara kontinyu ini akan dinamakan Sekolah Kolaborasi Pembinaan Orientasi Mental dan Pola Karakter Kebangsaan (Sekolah Kompol). Rencananya akan dilaunching di Bulan Oktober 2024.
“Kita tidak ingin terjadi lagi ada nyawa hilang. Ini benar-benar komitmen kita terutama untuk diminimalisir sampai dengan kalau bisa zero angka kekerasannya,” ungkapnya.
Dedy juga menandaskan akan melakukan evaluasi kepada Tim Pencegahan Penanganan Kekerasan yang ada di setiap satuan pendidikan di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi. Kendati sudah semua sekolah membentuk, tetapi dia akan memonitoring mengenai keaktifan dan kerja-kerja yang dilakukan tim tersebut.