Kasdam II/Sriwijaya Pimpin Upacara Gelar Operasi Gaktib dan Yustisi Polisi Militer ini Tahun 2023

Palembang, sinerginkri.com – Kepala Staf Kodam (Kasdam) II/Sriwijaya Brigjen TNI Izak Pangemanan, memimpin Upacara Gelar Operasi Gaktib dan Yustisi Polisi Militer TNI Tahun 2023, di Lapangan Makodam II/Sriwijaya, Palembang, Rabu (8/3/2023).

Upacara tersebut, dihadiri Irdam II/Swj, Kapoksahli Pangdam II/Swj, Asrendam ll/Swj, para Asisten Kasdam II/Swj, para Dan/Kabalakdam II/Swj, Danlanal Palembang, Danlanud SMH Palembang,Dirlantas Polda Sumsel dan Dirpolairud Polda Sumsel.

Selain itu, dihadiri juga Dandim 0418/Palembang, Kadilmil dan Kaotmil Palembang, Wadan Pomdam II/Swj, para Dansat Jajaran Kodam II/Swj, Perwira, Bintara, Tamtama dan PNS jajaran Polisi Militer baik dari TNI AD, TNI AL maupun TNI AU yang berada di wilayah Palembang.

Adapun tema yang diusung ldalam upacara ini, yaitu “Dengan Operasi Gaktib dan Operasi Yustisi TA 2023, Polisi Militer Siap Meningkatkan Ketaatan Hukum Disiplin dan Tata Tertib Prajurit Guna Menjadi Patriot NKRI Dalam Rangka Mendukung Pembangunan Nasional”.

Dalam sambutannya, Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono, S.E M.M, yang dibacakan oleh Kasdam II/Swj Brigjen TNI Izak Pangemanan menyampaikan, bahwa, sesuai visi dan misi TNI dalam mewujudkan
Prajurit TNI yang profesional, modern dan tangguh, Kepolisian Militer TNI menyelenggarakan fungsi Polisi Militer, diantaranya penegakan hukum, tata tertib dan disiplin bagi Prajurit serta PNS TNI melalui penggelaran operasi penegakan ketertiban dan operasi yustisi.

Baca Juga  Serahkan LKPD TA 2023, Pj Gubernur Agus Fatoni Berharap Pemprov Sumsel Kembali Raih Predikat Opini WTP Ke-10 dari BPK RI

“Upaya penegakan hukum dan disiplin prajurit menjadi hal yang sangat penting. Berdasarkan data laporan Operasi Gaktib dan Operasi
Yustisi Polisi Militer Tahun 2022, masih ditemukan adanya trend kenaikan jumlah kasus dibandingkan tahun 2021. Kasus yang menonjol adalah pelanggaran disiplin dan
tata tertib yang meningkat sebesar 50,6 % dan pelanggaran pidana desersi sebesar 13,55 % meningkat dari tahun sebelumnya,” ungkap Kasdam.

Lebih lanjut Kasdam menjelaskan, hal tersebut juga yang kemudian menjadi pertimbangan bagi TNI untuk tetap menjadikan gelar Operasi Gaktib dan Operasi Yustisi sebagai salah satu prioritas dalam pembinaan personel di lingkungan TNI.

“Sasaran penyelenggaraan Operasi Gaktib dan Operasi Yustisi di Tahun 2023 ini adalah untuk meningkatkan disiplin, tata tertib serta kepatuhan hukum segenap Prajurit TNI baik dalam kedinasan maupun kehidupan sehari-hari. Kemudian, menindak Prajurit TNI yang melanggar hukum, disiplin, dan tata tertib dimanapun berada.

Baca Juga  Ketua DPRD Sumsel, RA Anita Noeringhati Pimpin Rapat Anggaran KONI Sumsel

Selanjutnya, untuk mencegah arogansi Prajurit TNI yang dapat merendahkan martabat dan citra TNI di masyarakat,” jelas Kasdam.

Lanjut Kasdam, menjelang Pemilu dan Pilkada Serentak tahun 2024, perlu diwaspadai munculnya politik Identitas di masyarakat. Dalam menyikapi situasi ini, seluruh Prajurit TNI hendaknya tetap netral dan tidak terseret ke arah polarisasi politik. Polisi Militer dituntut untuk mampu melakukan pencegahan dan penindakan terhadap upaya-upaya yang tidak selaras dengan netralitas TNI, seperti penggunaan atribut partai oleh Anggota TNI dan penggunaan fasilitas dinas oleh pihak yang tidak berhak.

“Demikian juga dengan perkembangan teknologi dan tingginya penggunaan media sosial telah menimbulkan dampak negatif berupa beredarnya hoaks dan informasi yang belum jelas kebenarannya. Hal ini menuntut Prajurit Polisi Militer TNI untuk mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi, dalam rangka mencegah upaya kejahatan informasi dan transaksi elektronik atau ITE yang dapat menimbulkan citra
negatif terhadap TNI,” ujar Kasdam.

Baca Juga  Aipda M.Aliudin,SH dan Personel Polda jajaran mendapat Pin Emas dan Penghargaan Kapolda Sumsel

Sebelum mengakhiri sambutannya, Kasdam menekankan kepada seluruh Prajurit TNI, khususnya jajaran Polisi Militer TNI, yaitu, Pertama, meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, memegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI sebagai landasan dalam menjalankan tugas. Kedua, Polisi Militer harus menjadi contoh terbaik dari ketaatan terhadap hukum dan menjadi model serta sosok terbaik dari disiplin seorang prajurit. Ketiga, kuasai secara menyeluruh tugas, wewenang dan tanggung jawab serta prosedur pelaksanaan operasi dengan fokus terhadap sasaran yang akan dicapai. Keempat, kuasai dan manfaatkan perkembangan teknologi dan informasi guna mendukung pelaksanaan tugas, Kelima, jaga nama baik TNI dan perkuat sinergitas serta soliditas dengan aparat penegak hukum lainnya.

“Demi suksesnya penyelenggaraan Operasi Gaktib dan Operasi Yustisi ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan dalam meneruskan langkah serta pengabdian kepada Bangsa dan Negara yang kita cintai bersama,” pungkas Kasdam. (*/ym)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error

Enjoy this blog? Please spread the word :)