Pada kegiatan Refleksi Tahun 2020, KLHK juga meluncurkan buku The State of Indonesia’s Forest (SOIFO) 2020. Bagi pemerintah Indonesia, gambaran keadaan hutan dan kehutanan Indonesia dalam SOIFO 2020 ini dapat dianggap sebagai sebuah dokumen politik. Buku tersebut merefleksikan proses partisipatif dalam mencapai konsensus berbagai pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan hutan Indonesia. Dalam buku ini juga menunjukkan konsistensi corrective actions, dan dapat menjadi referensi internasional.
“Kehadiran buku ini menjadi bukti penting untuk ‘Write what you do’ dan ‘Do what you write’. Jadi tulis apa yang kamu kerjakan, jangan mengarang-ngarang. Selain itu, kita konsisten terhadap rencana-rencana kerja kita untuk implementasinya. Dengan prinsip sesederhana itu juga, kita membangun nilai-nilai produktif bagi bangsa ini, di samping membangun energi positif yang sedang sangat-sangat dibutuhkan,” ungkap Menteri Siti.
“Besar harapan kita bersama, agar tahun 2021 dan tahun-tahun seterusnya, kita tetap selalu dapat mencatatkan kemajuan dan pencapaian yang lebih baik demi kemaslahatan rakyat dan kehidupan di planet bumi yg lebih berkelanjutan,” lanjutnya.